Jumat, 26 April 2013

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar

A. Pendekatan Kesusastraan
  • Pengertian Sastra
Sastra atau dalam bahasa Sansekertanya adalah shastra yang berasal dari kata sas- yang berarti instruksi atau ajaran, merupakan suatu teks atau kata yang mengandung instruksi atau pedoman. Dalam bahasa Indonesia biasa disebutkan sebagai jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai definisinya sebagai sekedar teks. Sementara Sastrawi lebih mengarah ke sebuah sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya. Dalam arti kesusastraan, sastra dapat dibagi menjadi sastra tulis dan sastra lisan. Beberapa contoh yang termasuk kategori sastra yaitu novel, cerita pendek, syair, pantun, drama, lukisan.
  • Pengertian Seni
Seni dapat dikatakan juga sebagai sinonim dari ilmu karena seni terlahir dari proses pemikiran manusia. Kreativitas dari manusia yang menghasilkan suatu bentuk atau hasil yang memiliki nilai keindahan yang dinamakan seni itu sendiri. Suatu seni sulit diukur besar tidaknya nilai keindahan pada objek tersebut. Semua orang memiliki nilai seni masing-masing. Suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti bakung yang bermakna kematian dan mawar merah yang berarti cinta). Seni menurut media yang digunakan terbagi 3 yaitu :
  1. Seni yang dapat dinikmati melalui media pendengaran atau (audio art), misalnya seni musik,seni suara,dan seni sastra,puisi dan pantun
  2. Seni yang dinikmati dengan media penglihatan (Visual art)) misalnya lukisan, poster,seni bangunan, seni gerak beladiri dan sebagainya.
  3. Seni yang dinikmati melalui media penglihatan dan pendengaran (audio visual art) misalnya pertunjukan musik, pagelaran wayang, film

Hubungan Seni, Sastra dan Ilmu Budaya Dasar
Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi – materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni. Budaya Indonesia sangat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya yang dari keduanya memiliki nilai keindahan masing-masing.
Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :

  • Kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
  • Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
  • Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya .

B. Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru,prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
Prosa secara umum dibagi menjadi empat jenis, yaitu :
  • Prosa Naratif
  • Prosa Deskriptif
  • Prosa Eksposisi
  • Prosa Argumentasi
Komponen Prosa Lama
  • Deskripsi yang jelas dan panjang mengenai hal-hal fantastis yang berpusat pada kehidupan istana. 
  • Banyak unsur bahasa asing sebagai akibat dari pengaruh agama Hindu dan Islam. 
  • Tanggal dan nama pengarang tidak tertulis. 
  • Khusus prosa narasi yang mendapat pengaruh Islam.
  • Biasanya kisah beredar dari mulut ke mulut tidak ada dokumentasi yang jelas.
Contoh Prosa lama :
  • Pantun : bentuk puisi yang terdiri atas 4 baris yang bersajak bersilih dua-dua (ab-ab).
  • Gurindam : puisi Melayu lama yang terdiri dari dua larik (baris), mempunyai irama akhir yang sama dan merupakan satu kesatuan yang utuh.
  • Mantera : merupakan salah satu genra puisi Melayu tradisional yang diwarisi sejak zaman primitif, prasejarah dan animisme.
  • Talibun : sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai sampiran dan isi, tetapi lebih dari 4 baris ( mulai dari 6 baris hingga 20 baris).
  • Sage : cerita lama yang berhubungan dengan sejarah, yang menceritakan keberanian, kepahlawanan, kesaktian dan keajaiban seseorang.
Contoh dan komponen Prosa Baru :
  • Novel : sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya dalam bentuk cerita. Penulis novel disebut novelis. Kata novel berasal dari bahasa italia novella yang berarti “sebuah kisah, sepotong berita”.
  • Biografi : kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang. Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekedar daftar tanggal lahir atau mati dan data-data pekerjaan seseorang, biografi juga bercerita tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian tersebut.
  • Cerpen : cerita yang berbentuk naratif. Jadi cerpen bukan argumentasi atau analisa atau deskripsi.
  • Drama : salah satu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh aktor. Kosakata ini berasal dari bahasa yunani yang berarti “aksi”, “perbuatan”.
  • Soneta : salah satu bentuk sastra baru yang berasal dari Italia. Soneta masuk kedalam sastra Indonesia baru.
C. Nilai-Nilai dalam Prosa Fiksi
Jenis–Jenis Prosa – Fiksi
  • Prosa Modern
Dari khasanah sastra modern, kita mengenal Ada beberapa jenis karya prosa fiksi, yaitu novel, novelet, dan cerita pendek (cerpen). 1) Cerita Pendek (cerpen). Sesuai dengan namanya, cerita pendek dapat diartikan sebagai cerita berbentuk prosa yang pendek. Ukuran pendek di sini bersifat relatif.
  • Cerita Anak
Cerita anak, baik karya asli Indonesia, maupun terjemahan, mencakup rentang umur pembaca yang beragam, mulai rentang 3-5 tahun, 6-9 tahun, dan 10-12 tahun (bahkan 13 dan 14) tahun. Adapun bentuknya bermacam-macam, baik serial, cerita bergambar, maupun cerpen. Tema cerita anak juga beragam, mulai dari persahabatan, lingkungan, kemandirian anak, dan lain-lain. Sifatnya juga beragam. 
  • Novel Remaja
Novel remaja adalah novel yang ditulis untuk segmen pembaca remaja. Oleh karena yang ditujunya remaja, maka isi dan penyajiannya pun disesuaikan dengan dunia remaja. dari segi isinya, novel remaja biasanya berkisah tentang percintaan, persahabatan, permusuhan, atau petualangan. Bahasanya adalah bahasa khas remaja yang mengacu pada bahasa gaul: bahasa khas remaja kota. Dilihat dari jenis ceritanya, ada novel detektif, petualangan, juga novel drama. Dalam perkembangan sastra akhir-akhir ini, novel remaja dapat dikatakan mengalami booming.
  • Prosa Lama
Yang dimaksud dengan istilah prosa lama di sini adalah karya prosa yang hidup dan berkembang dalam masyarakat lama Indonesia, yakni masyarakat tradisional. di wilayah Nusantara. Jenis sastra ini pada awalnya muncul sebagai sastra lisan. Di antara jenis-jenis prosa lama itu adalah mite, legenda, fabel, hikayat, dan lain-lain. Jenis-jenis prosa lama tersebut sering pula diistilahkan dengan folklor (cerita rakyat), yakni cerita dalam kehidupan rakyat yang diwariskan dari generasi ke generasi secara lisan. Dalam istilah masyarakat umum, jenis-jenis tersebut sering disebut dengan dongeng.
  • Dongeng, adalah cerita yang sepenuhmya merupakan hasil imajinasi atau khayalan pengarang di mana yang diceritakan seluruhnya belum pernah terjadi.
  • Fabel adalah cerita rekaan tentang binatang dan dilakukan atau para pelakunya binatna g yang diperlakukan seperti manusia. Contoh: Cerita Si Kancil yang Cerdik, Kera Menipu Harimau, dan lain-lain.
  • Hikayat adalah cerita, baik sejarah, maupun cerita roman fiktif, yang dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekedar untuk meramaikan pesta. Contoh; Hikayat Hang Tuah, Hikayat Seribu Satu Malam, dan lain-lain.
  • Legenda adalah dongeng tentang suatu kejadian alam, asal-usul suatu tempat, benda, atau kejadian di suatu tempat atau daerah. Contoh: Asal Mula Tangkuban Perahu, Malin Kundang, Asal Mula Candi Prambanan, dan lain-lain.
  • Mite adalah cerita yang mengandung dan berlatar belakang sejarah atau hal yang sudah dipercayai orang banyak bahwa cerita tersebut pernah terjadi dan mengandung hal-hal gaib dan kesaktian luar biasa. Contoh: Nyi Roro Kidul.
  • Cerita Penggeli Hati, sering pula diistilahkan dengan cerita noodlehead karena terdapat dalam hampir semua budaya rakyat. Cerita-cerita ini mengandung unsur komedi (kelucuan), omong kosong, kemustahilan, ketololan dan kedunguan, tapi biasanya mengandung unsur kritik terhadap perilaku manusia/mayarakat. Contohnya adalah Cerita Si Kabayan, Pak Belalang, Lebai Malang, dan lain-lain.
  • Cerita Perumpamaan adalah dongeng yang mengandung kiasan atau ibarat yang berisi nasihat dan bersifat mendidik. Sebagai contoh, orang pelit akan dinasihati dengan cerita seorang Haji Bakhil. 
  • Kisah adalah karya sastra lama yang berisi cerita tentang perjalanan atau pelayaran seseorang dari satu tempat ke tempat lain. Contoh: Kisah Perjalanan Abdullah ke Negeri Kelantan, Kisah Abullah ke Jeddah, dan lain-lain.

D. Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan Puisi

Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenal kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistic/esthetic, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata – katanya.
Kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
  • Figura bahasa
  • Kata – kata yang bermakna ganda.
  • Kata – kata berjiwa.
  • Kata – kata yang sudah diberi nilai-nilai,rasa,dan asosiasi-asosiasi tertentu.

Alasan – alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan IBD adalah sebagai berikut :
  • Hubungan puisi deengan pengalaman hidup manusia.
  • Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
  • Puisi dan keinsyafan social



Sumber :

0 komentar:

Posting Komentar