Minggu, 29 Desember 2013

Contoh Kasus Organisasi



Assalamualaikum wr.wb
Setelah sebelumnya saya memposting mengenai konflik organisasi. Maka pada postingan kali ini, saya akan memberikan contoh kasus dari organisasi yang sebelumnya ingin saya buat yaitu berupa organisasi mengenai perlindungan hewan. Postingan ini dibuat untuk memenuhi tugas kampus dalam bagian softskill, jadi postingan ini berisi tulisan mengenai pendapat dan pemikiran saya. Sebelumnya, saya akan sedikit menjelaskan kembali mengenai konflik.
Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah mengenai ciri fisik, pengetahuan, kepandaian, adat istiadat, keyakinan dan lain sebagainya. Konflik merupakan situasi yang wajar dalam masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya. Jenis-jenis konflik dapat dilihat dari fungsinya, pihak yang terlibat di dalamnya, serta posisi seseorang dalam struktur organisasi tersebut. Sementara sumber-sumber konflik dapat diakibatkan karena adanya perbedaan individu, perbedaan latar belakang kebudayaan, perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok, serta perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Kemudian saya akan coba memberikan contoh kasus konflik yang dapat terjadi dalam suatu organisasi yang ingin saya buat sebelumnya yaitu organisasi mengenai perlindungan hewan. Seperti yang telah saya jabarkan mengenai organisasi ini pada postingan yang bersangkutan, diketahui bahwa organisasi ini merupakan organisasi dengan tujuan untuk memberikan tempat, melindungi serta merawat hewan-hewan dari yang hampir punah hingga yang jumlahnya masih cukup banyak. Dalam organisasi ini dapat terjadi beberapa konflik yang memungkinkan, salah satunya adalah mengenai perbedaan pendapat antara masyarakat khususnya orang-orang yang bermata pencarian sebagai nelayan atau peternak atau pengusaha tertentu dengan pihak organisasi perlindungan hewan tersebut. Misalkan dalam organisasi mementingkan pelestarian serta perlindungan hewan yang keberadaannya semakin sedikit dengan mencegah penangkapan hewan-hewan tersebuut, namun disisi lain pihak masyarakat tertentu menentang karena pendapatan mereka bergantung pada hewan-hewan tersebut. Seperti berita yang sempat muncul, yaitu mengenai penangkapan ikan hiu yang kian hari semakin sedikit jumlahnya. Pihak organisasi pastilah akan melakukan pencegahan terhadap penangkapan tersebut, sementara para nelayan yang bersangkutan pun pasti akan melakukan perlawanan karena dari penangkapan itulah mereka mendapatkan penghasilan untuk kehidupan sehari-hari.
Maka pada situasi seperti itulah terjadi konflik disfungsional yaitu konflik yang merintangi pencapaian tujuan dari suatu organisasi. Dalam hal ini, para nelayan tersebut merintangi pencapaian tujuan organisasi perlindungan hewan yang bertujuan untuk melestarikan hewan yang jumlahnya sudah tidak banyak. Dapat juga disebut sebagai konflik antar organisasi dengan masyarakat dimana kegiatan pihak organisasi menimbulkan dampak negatif bagi pihak masyarakat, begitu pula sebaliknya. Sementara itu, situasi seperti ini dapat dikatakan konflik yang bersumber dari perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok, dimana para nelayan membutuhkan penghasilan sementara pihak organisasi harus memenuhi tujuan organisasi tersebut.
Untuk contoh konflik seperti yang terjadi di atas, penyelesaiannya dapat menggunakan strategi kompromi atau negoisasi. Dengan cara pihak organisasi memberikan atau menawarkan suatu pekerjaan lain yang dalam sisi penghasilan serta kesulitannya tidak jauh berbeda dengan pekerjaan sebelumnya. Strategi tersebut dapat dibarengi dengan pengarahan terhadap para konsumen hiu untuk meminimalkan atau tidak lagi mengkonsumsi hiu yang jumlahnya hampir punah ini, sehingga akan berdampak dengan berkurangnya peminat hiu tersebut yang pada akhirnya para nelayan pun dapat beralih profesi. Pihak organisasi juga dapat bernegoisasi agar para nelayan tersebut dapat meminimalisir atau tidak serakah dalam melakukan kegiatan penangkapan, sehingga hiu-hiu tersebut memiliki waktu untuk berkembang biak dan dapat terus menghasilkan keturunan agar spesiesnya tidak habis. 
Strategi penyelesaian konflik tersebut juga dapat dilakukan dengan kolaborasi antara kedua pihak, misalnya dengan mendirikan tempat penangkaran hiu, dimana pihak organisasi dapat berperan dalam merawat dan melestarikan hiu tersebut sementara pihak nelayan dapat tetap menangkap hiu dengan syarat untuk tidak mengambil terlalu banyak dan untuk melakukan panen secara berkala yang dapat meminimalisir kematian hiu untuk keperluan konsumsi. Dalam hal ini, pihak organisasi dapat tetap melestarikan jenis hiu tersebut dan pihak nelayan dapat tetap mendapatkan penghasilan meskipun tidak sebanyak sebelumnya, namun hal itu dapat ditutupi dengan mencari pekerjaan lain yang dapat disarankan oleh pihak organisasi. Kenapa pihak organisasi yang harus bertanggung jawab dalam pencarian pekerjaan lain untuk para nelayan? Sebenarnya tidak diwajibkan hal itu menjadi tanggung jawab pihak organisasi, namun akan lebih baik jika pihak organisasi juga ikut membantu karena secara langsung ataupun tidak, pihak organisasi merupakan salah satu yang menyebabkan hilangnya atau berkurangnya pendapatan para nelayan demi mencapai tujuan organisasi tersebut. Maka disinilah harus diadakan kesepakatan antara kedua pihak untuk saling membantu sehingga dapat meminimalisir penghambatan dalam masing-masing tujuan dari kedua pihak.
Sekian penjabaran saya mengenai contoh kasus atau konflik yang terjadi dalam suatu organisasi beserta solusi yang mungkin dapat berguna. Mohon maaf bila adanya kesalahan dalam tulisan saya yang dapat menyinggung beberapa pihak. Tulisan di atas hanyalah pendapat saya pribadi untuk memenuhi tugas kampus mengenai konflik dalam suatu organisasi. Terima kasih atas waktu luang yang anda berikan untuk membaca pemikiran saya :)


Jumat, 27 Desember 2013

Perubahan dan Perkembangan Organisasi



A. Faktor-faktor Perubahan Organisasi
Secara garis besar faktor penyebab terjadinya perubahan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :
  • Faktor Ekstern

Adalah penyebab perubahan yang berasal dari luar, atau sering disebut lingkungan. Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya. Oleh karena itu, jarang sekali suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat dari lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan menuntut seperti itu. Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor ekstern adalah perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah.
Perkembangan dan kemajuan teknologi juga merupakan penyebab penting dilakukannya perubahan. Penggantian perlengkapan lama dengan perlengkapan baru yang lebih modern menyebabkan perubahan dalam berbagai hal, misalnya: prosedur kerja, kualitas dan kuantitas tenaga kerja, jenis bahan baku, jenis output yang dihasilkan, system penggajian yang diberlakukan yang memungkinkan jumlah bagian-bagian yang ada dikurangi atau hubungan pola kerja diubah karena adanya perlengkapan baru.
Perkembangan IPTEK terus berlanjut sehingga setiap saat ditemukan berbagai produk teknologi baru yang secara langsung atau tidak memaksa organisasi untuk melakukan perubahan. Organisasi yang tidak tanggap dan bersedia menyerap berbagai temuan teknologi tersebut akan tertinggal dan pada gilirannya tidak akan sanggup survive.
Contoh faktor eksternal:
  1. Politik.
  2. Hukum.
  3. Kebudayaan.
  4. Teknologi.
  5. SDA.
  6. Demografi.
  7. Sosiologi.

  • Faktor Intern

Adalah penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan, yang dapat berasal dari berbagai sumber antara lain:
  1. problem hubungan antar anggota,
  2. problem dalam proses kerja sama,
  3. problem keuangan.

Hubungan antar anggota yang kurang harmonis merupakan salah satu problem yang lazim terjadi. Dibedakan menjadi dua, yaitu: problem yang menyangkut hubungan atasan bawahan (hubungan yang bersifat vertikal), dan problem yang menyangkut hubungan sesama anggota yang kedudukannya setingkat (hubungan yang bersifat horizontal).

Konflik Organisasi


A. Pengertian Konflik
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.

Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.
Ada beberapa pengertian konflik menurut beberapa ahli.
  1. Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.
  2. Menurut Gibson, et al (1997: 437), hubungan selain dapat menciptakan kerjasama, hubungan saling tergantung dapat pula melahirkan konflik. Hal ini terjadi jika masing – masing komponen organisasi memiliki kepentingan atau tujuan sendiri – sendiri dan tidak bekerja sama satu sama lain.
  3. Menurut Robbin (1996), keberadaan konflik dalam organisasi ditentukan oleh persepsi individu atau kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi maka secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka mempersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka konflik tersebut telah menjadi kenyataan.
  4. Dipandang sebagai perilaku, konflik merupakan bentuk minteraktif yang terjadi pada tingkatan individual, interpersonal, kelompok atau pada tingkatan organisasi (Muchlas, 1999). Konflik ini terutama pada tingkatan individual yang sangat dekat hubungannya dengan stres.
  5. Menurut Minnery (1985), Konflik organisasi merupakan interaksi antara dua atau lebih pihak yang satu sama lain berhubungan dan saling tergantung, namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan.
  6. Konflik dalam organisasi sering terjadi tidak simetris terjadi hanya satu pihak yang sadar dan memberikan respon terhadap konflik tersebut. Atau, satu pihak mempersepsikan adanya pihak lain yang telah atau akan menyerang secara negatif (Robbins, 1993).
  7. Konflik merupakan ekspresi pertikaian antara individu dengan individu lain, kelompok dengan kelompok lain karena beberapa alasan. Dalam pandangan ini, pertikaian menunjukkan adanya perbedaan antara dua atau lebih individu yang diekspresikan, diingat, dan dialami (Pace & Faules, 1994:249).

Minggu, 17 November 2013

Organisasi yang Ingin Saya Buat


Setelah sebelumnya saya membuat postingan mengenai pengertian organisasi dan contoh penjabaran mengenai salah satu profil organisasi, kali ini saya akan menulis mengenai organisasi yang ingin saya buat jika diberi kesempatan.
Salah satu organisasi yang ingin saya buat adalah organisasi atau perkumpulan yang bertugas melindungi, menjaga serta melestarikan hewan. Tidak jauh beda dengan organisasi yang bertujuan untuk memelihara serta mendidik manusia ataupun anak-anak jalanan yang tak punya tempat tinggal. Organisasi yang ingin saya buat juga kurang lebih bertujuan sama, hanya saja yang akan dilestarikan dan dilindungi adalah mahluk hidup lain, yaitu para hewan. Kenapa hewan? karena sudah pasti di luar sana banyak organisasi yang dibentuk untuk memberikan bantuan kepada manusia yang memiliki kekurangan, sementara hewan? Pasti ada, tapi mungkin tidak sebanyak yang dibuat untuk manusia.
Kenapa saya memilih untuk membuat organisasi ini? Karena akhir-akhir ini semakin banyak pemberitaan mengenai kejahatan dengan hewan atau binatang lah yang menjadi korbannya. Jujur saja, saya memang bukan orang yang sangat pecinta hewan, tapi saya seringkali merasa iba dan kesal jika melihat hewan-hewan diperlakukan secara kasar, dibunuh secara membabi buta untuk kepentingan manusia itu sendiri. Tidak kah kalian pernah berpikir bahwa hewan juga memiliki hak untuk hidup? Bukan hanya hewan dan manusia, bahkan semua mahluk ciptaan-Nya memiliki hak untuk hidup. Tapi akhir-akhir ini semakin banyak saja manusia yang tidak sadar diri dan dengan serakahnya mengambil dan memanfaatkan hampir setiap bagian dari tubuh hewan untuk dirinya (manusia) sendiri. Iya memang semua mahluk hidup masuk ke dalam rantai makanan, tapi bukan berarti kita dapat dengan serakah mengambil semua yang ada hingga menjadi layaknya vampir yang haus darah. Meskipun hewan tidak memiliki perasaan layaknya manusia, tidak ada salahnya kita menyayangi dan menjaganya, bukan? Oleh karena itu, saya berpikiran ingin membuat organisasi yang bertujuan untuk melestarikan, menjaga dan melindungi hewan darat, laut ataupun udara. Tidak harus sampai dunia, cukup di Indonesia saja yang sudah sangat indah dengan keragaman faunanya.
Jika saya berkesempatan membuat organisasi ini, maka orang-orang yang berkumpul dan bekerja sama di dalamnya tidaklah perlu orang-orang penyuka hewan, cukup dengan orang-orang yang mau dan peduli dalam melestarikan dan menjaga hewan-hewan yang ada di Indonesia. Kemudian untuk tempat bekerjanya, akan lebih baik jika tempat bekerjanya merupakan sebuah bangunan sederhana dengan perlengkapan sebuah lapangan atau kebun yang penuh pepohonan, kolam air yang dibuat seperti kolam alami, tempat perawatan khusus bagi hewan-hewan yang mengalami cidera atau luka serius, dan lain sebagainya. Sementara untuk cara kerja, saya inginnya dapat mengunjungi berbagai daerah yang tidak hanya daerah dengan populasi hewan yang cukup beragam, tapi juga daerah terpencil yang tidak menutup kemungkinan dijadikan lahan berburu oleh manusia ataupun daerah-daerah yang tercemar lingkungannya. Kemudian kita kerjanya dengan mendata hewan-hewan yang nyaris punah, yang sedang marak dijadikan korban buruan, yang lingkungannya memiliki kemungkinan atau sudah tercemar oleh alam atau manusia, dan lain sebagainya. Kita juga pasti akan lebih sering mengadakan survey untuk melihat kondisi hewan-hewan di alam bebas. Tidak lupa juga untuk merawat hewan-hewan yang mengalami luka. Dan yang paling penting adalah mengadakan aksi kepedulian hewan kepada masyarakat agar dapat meminimalisir kejahatan-kejahatan pada hewan dan masyarakat dapat lebih peduli pada hewan-hewan disekitarnya.
Dengan adanya organisasi ini, saya berharap tidak ada lagi pembantaian hewan secara besar-besaran tanpa tersisa, manusia dapat lebih peduli pada kelestarian fauna di Indonesia, manusia dapat memiliki alasan tambahan untuk membuat barang yang ramah lingkungan sehingga tidak menghancurkan habitat mahluk hidup lainnya, serta manusia dan hewan dapat hidup seimbang tanpa keserakahan.
Demikian adalah salah satu organisasi yang ingin saya buat jika diberi kesempatan. Semoga dapat terealisasikan suatu saat nanti. Aamiin. Mohon maaf jika terdapat kata-kata saya yang kurang pantas atau menyinggung sebagian pihak.


Jumat, 15 November 2013

Contoh Organisasi : PT. TASPEN Persero



Setelah pada sebelumnya saya membahas mengenai pengertian organisasi, kali ini saya akan menjabarkan salah satu contoh dari suatu organisasi. Organisasi terdiri dari berbagai macam, beberapa contohnya yaitu PT, CV, Firma, Koperasi, dan Joint Venture. Saya akan memilih macam organisasi yang termasuk dalam PT atau Perseroan Terbatas.
Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga Naamloze Vennootschhap (NV), adalah suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.
Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Apabila utang perusahaan melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para pemegang saham. Apabila perusahaan mendapat keuntungan maka keuntungan tersebut dibagikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham akan memperoleh bagian keuntungan yang disebut dividen yang besarnya tergantung pada besar-kecilnya keuntungan yang diperoleh perseroan terbatas.
Selain berasal dari saham, modal PT dapat pula berasal dari obligasi. Keuntungan yang diperoleh para pemilik obligasi adalah mereka mendapatkan bunga tetap tanpa menghiraukan untung atau ruginya perseroan terbatas tersebut. Dalam hal ini saya memilih PT. Taspen Persero sebagai contoh perusahaan terbatas (PT).


  • SEKILAS PERUSAHAAN

PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Perusahaan Persero atau PT Taspen (Persero) adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugaskan oleh Pemerintah untuk menyelenggarakan Program Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil yang terdiri dari Program Dana Pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Tabungan Hari Tua (THT) sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor: 25 Tahun 1981 dan 26 Tahun 1981 dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri pada saat memasuki usia pensiun.
Komitmen PT Taspen (Persero) untuk meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri dan keluarganya telah dimulai sejak tahun 1960, yang dirintis melalui Konferensi Kesejahteraan Pegawai Negeri yang diselenggarakan tanggal 25-26 Juli 1960 di Jakarta. Hasil konferensi tersebut dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor: 380/MP/1960 tanggal 25 Agustus 1960 yang antara lain menetapkan perlunya pembentukan jaminan kesejahteraan pegawai negeri. Keputusan Menteri Pertama tersebut di atas ditingkatkan menjadi Peraturan Pemerintah Nomor: 9 Tahun 1963 yaitu tentang Pembelanjaan dan Kesejahteraan Pegawai Negeri dan Peraturan Pemerintah Nomor: 10 Tahun 1963 tentang Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri. Untuk melaksanakan Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor: 15 Tahun 1963 tentang Pendirian Perusahaan Negara Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (PN TASPEN) tanggal 17 April 1963.

Kamis, 17 Oktober 2013

Teori Organisasi Umum


A. PENGERTIAN ORGANISASI
Organisasi yang  berasal dari bahasa Yunani yaitu ὄργανον, organon - alat adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologiekonomiilmu politikpsikologi, dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi(organizational studies), perilaku organisasi (organizational behaviour), atau analisis organisasi (organization analysis).
Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uangmaterialmesinmetodelingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
  • Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
  • Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
  • Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti, penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.

Jumat, 05 Juli 2013

[Penerapan CBIS] Decision Support System (DSS)

Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)

Decision Support System (DSS) merupakan suatu sistem yang berbasis komputer secara terpadu, yang dirancang untuk membantu para manajer dalam aktivitas sehari-hari. Terutama dalam aktivitas pengambilan keputusan. Sistem ini juga merupakan suatu proses memasukkan beberapa aspek dari mekanisme keputusan ke dalam SIM, sehingga pengambilan keputusan pada dasarnya hanyalah tinggal memilih saja.
  • Siklus DSS
Di dalam prosedur DSS akan terdapat tiga tahapan utama, yaitu :
  1. Tahap Deterministik, dalam tahap ini variabel2 yang mempengaruhi keputusan perlu didefinisikan dan saling dihubungkan, perlu dilakukan penetapan nilai, dan selanjutnya tingkat kepentingan variabel diukur, tanpa terlebih dahulu memperhatikan ketidakpastiannya.
  2. Tahap Probabilistik, tahap penetapan besarnya ketidakpastian yang melingkupi variabel-variabel yang penting, dan menyatakannya dalam bentuk nilai.
  3. Tahap Informasional, meninjau hasil dari dua tahap terdahulu guna menentukan nilai ekonomisnya bila kita ingin mengurangi ketidakpastian pada suatu variabel yang dirasakan penting.
  • Tujuan DSS
Dalam DSS terdapat tiga tujuan yang harus dicapai yaitu :

  1. Membantu manajer dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur.
  2. Mendukung keputusan manajer, dan bukannya mengubah atau mengganti keputusan tersebut.
  3. Meningkatkan efektivitas manajer dalam pembuatan keputusan, dan bukannya peningkatan efesiensi.

Tujuan ini berkaitan dengan tiga prinsip dasar dari konsep DSS, yaitu struktur masalah, dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan.
  • Penerapan DSS
DSS tidak dimaksudkan untuk mengotomasikan pengambilan keputusan,tetapi memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan dapat melakukan berbagai analisis dengan menggunakan model-model yang tersedia. Decision Support System (DSS) sebagai metode pengambilan keputusan yang taktis untuk pengembangan fasilitas telekomunikasi diperlukan karena perubahan kriteria dan asumsi pendukung yang juga berubah dengan sangat cepat. Di dalam hal ini PT TELKOM membuat suatu aplikasi yang dapat dipergunakan untuk mempermudah PT. Telkom dalam pengambilan keputusan yang cepat dan akurat yang diambil berdasarkan data dan fakta yang berada di lapangan. Aplikasi yang menggunakan Telkom e-service akan membantu pengambilan keputusan karena hasilnya yang bersifat matematis. Sebagai kesimpulan, aplikasi ini akan dapat membantu evaluasi pemilihan pengembangan suatu jaringan akses yang tepat yang akan dikembangkan PT. Telkom, karena Telkom e-service berfungsi juga agar hubungan antara PT.Telkom dan customer terjalin. 
Dengan adanya Telkom e-service PT.Telkom dapat mengetahui saran-saran yang diberikan oleh customer untuk mengembangkan bisnisnya, apa saja yang harus dilakukan oleh system management PT.Telkom itu sendiri. Terutama saran tentang Telkom Speedy apakah itu melalui saluran wireless (Flexi) ataukah wireline (Direct Line Cable) . Dengan adanya DSS akhirnya PT.Telkom dapat cepat menanggapi keluhan-keluhan pelanggan dan pengambilan perusahaan pun akan lebih efektif dan efisien. Sehingga dengan menggunakan DSS memberikan keuntungan bagi 2 pihak, baik dari segi PT.Telkom maupun dari segi customer. DSS memberikan keuntungan dari segi customer, karena dengan menggunakan DSS konsumen dapat menyampaikan keluhan-keluhan kepada PT.Telkom secara langsung. 
Sedangkan dari segi PT. Telkom DSS memberikan keuntungan yaitu, membuat konsumen lebih dengan PT.Telkom (RCM). Dan saran-saran serta keluhan yang diberikan oleh konsumendapat langsung ditanggapi secara tepat. Sehingga PT.Telkom dapat mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang ada pada PT.Telkom. DSS sangat bermanfaat bagi PT. Telkom karena DSS dapat mempermudah PT.Telkom untuk mengetahui keluhan-keluhan apa saja yang dirasakan oleh konsumen itu sendiri, dan PT.Telkom juga dapat dengan cepat menanggapi keluhan tersebut. 

Sumber :

Lainnya :
Contoh Penerapan SIM

Sabtu, 25 Mei 2013

Manusia dan Keindahan


A. Manusia
Manusia merupkan mahluk paling sempurna ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Kenapa dikatakan sempurna? Karena manusia memiliki akal sehat dan budi pekerti. Manusia dikaruniai akal pikiran yang dapat menyeleksi mana yang benar dan mana yang salah. Manusia memiliki sifat berkembang biak, dimana manusia akan terus tumbuh setiap detiknya. Siklus pertumbuhan manusia yaitu dari dalam kandungan seorang ibu kemudian lahir menjadi seorang bayi, lalu tumbuh menjadi seorang balita, kemudian menjadi anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua seiring berjalannya waktu. Manusia menurut jenis kelaminnya, yaitu pria dan wanita.
Manusia adalah mahluk sosial, dimana ia tidak dapat bertahan hidup tanpa bantuan manusia lainnya atau mahluk hidup lainnya. Seperti contohnya, manusia membutuhkan alat-alat rumah tangga yang dibuat oleh manusia lainnya, manusia juga membutuhkan oksigen untuk hidup yang mana oksigen tersebut dihasilkan oleh tumbuhan, manusia yang juga merupakan mahluk pemakan daging dan tumbuhan membutuhkan daging hewan seperti sapi dan ayam serta tumbuh-tumbuhan dan buah seperti ketimun dan apel untuk dimakan sehingga dapat bertahan hidup.  

B. Keindahan
Keindahan berasal dari kata dasar indah, yang berartikan cantik, elok sehingga enak dipandang. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Mengapa bisa disebut keindahan? Biasanya keindahan ini dikarenakan karena keadaan dimana kita merasa nyaman atau terkagum karena melihat suatu objek.  Keindahan dapat disebabkan karena beberapa hal, seperti contohnya :
  • Keindahan pada pemandangan alam

Keindahan ini yang sangat sering ditemui jika kita berada di luar ruangan. Seperti keindahan pegunungan saat berada di daerah daratan tinggi, keindahan hamparan pasir beserta lautan birunya yang terlihat saat kita berada di daerah pantai, keindahan suatu daratan yang dipenuhi berbagai macam tumbuh-tumbuhan, dan lain sebagainya.

Minggu, 19 Mei 2013

Manusia dan Keadilan


A. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawlsfilsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa "Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran". Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: "Kita tidak hidup di dunia yang adil". Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya.
Setiap manusia berhak diberikan keadilan. Contoh keadilan yaitu dengan tidak menilai suatu masalah secara subjektif, namun nilailah secara objektif sehingga yang salah berhak dihukum sementara yang tidak bersalah mendapatkan hak untuk bebas dari hukuman. Keadilan haruslah diajarkan sejak dini, sehingga nantinya manusia tidak merugikan manusia lainnya.
Dalam penerapan keadilan di Indonesia, pancasila sangat berperan penting sebagai dasar keadilan seperti disebutkan pada sila kedua dan sila kelima. Sila kedua yang berbunyi kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung delapan makna yaitu :
  1. Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
  2. Saling mencintai sesama manusia.
  3. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
  4. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
  5. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
  6. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
  7. Berani membela kebenaran dan keadilan.

Manusia dan Penderitaan


A. Penderitaan
Penderitaan merupakan suatu kondisi dimana kita menanggung atau terbebani dengan sesuatu hal atau tanggung jawab yang tidak menyenangkan. Penderitaan sangat sering dialami oleh setiap manusia. Setiap manusia memiliki macam penderitaan yang berbeda-beda. Seperti contohnya, penderitaan yang dialami si A belum tentu akan menjadi penderitaan bagi si B. Hal ini biasanya dikarenakan perbedaan materi dan kemampuan yang dimiliki setiap manusia. Penderitaan sangat dihindari oleh semua manusia. Tidak ada manusia yang ingin mengalami penderitaan. Manusia akan lebih senang jika mengalami kenikmatan, yaitu keadaan dimana manusia merasa nyaman dan puas dengan apa yang dialaminya saat itu. Tetapi terkadang, justru penderitaan dapat mengajarkan untuk berinstrokpesi diri, lebih mensyukuri apa yang dimiliki, memberikan ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi setiap ujian dalam hidup, serta dapat memberikan kekuatan lebih untuk menjadi lebih baik ke depannya. Tapi itu semua pun tergantung dengan bagaimana kita menyikapi penderitaan yang kita terima.
Kita pasti pernah mengalami penderitaan beberapa kali. Entah itu penderitaan fisik ataupun mental. Penderitaan fisik merupakan penderitaan yang melibatkan indera pada tubuh kita. Contohnya seperti penderitaan ketika kita tidak makan dalam waktu yang cukup lama sehingga menyebabkan rasa lapar, lemas dan sakit pada tubuh kita. Sementara penderitaan mental merupakan penderitaan yang melibatkan perasaan, kesanggupan, dan lainnya yang non-fisik. Contoh penderitaan mental yaitu penderitaan yang kita alami apabila kita ditinggalkan oleh seseorang yang kita sayang untuk selamanya atau meninggal, namun kita masih tidak rela ditinggalkan sehingga kita terus merasa sedih dan kehilangan.

B. Siksaan
Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasibalas dendamhukumansadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk memaksakan pindah agama atau cuci otak politik.

Sabtu, 27 April 2013

Penerapan Sistem Informasi Manajemen


A. Sistem Informasi Manajemen
Sebelum kita mengetahui contoh penerapan secara real dari Sistem Informasi Manajemen atau biasa disingkat SIM itu, akan lebih baik kita mengetahui apa itu Sistem Informasi Manajemen itu sendiri. Pengertian sistem adalah kumpulan komponen yang terintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu. Karakter sistem berupa komponen, boundary(batasan), lingkungan luar(environment), penghubung(interface), input, proses, output, dan goal(tujuan). Informasi merupakan data yang diolah menjadi sesuatu yang berguna bagi pemakai atau pembacany, menjadi sebuah informasi. Sistem Informasi adalah sistem dalam organisasi yang menyediakan report (laporan) bagi manajemen berdasarkan transaksi & operasi yang ada di organisasi. Sementara pendefinisian dari manajemen yaitu berupa planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), dan controling (pengaturan). Jadi, pengertian Sistem Informasi Manajemen(SIM) merupakan sistem yang digunakan untuk mendapat informasi bagi kepentingan manajemen. Jika menurut Scanland & Bernard, SIM merupakan sistem formal mengenai reporting menggolongkan dan menyebarkan informasi kepada orang-orang yang tepat di organisasi.
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
  1. Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
  2. Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.
  3. Pengambilan Keputusan, proses pemilihan di antara berbagai alternative disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih di antara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.

Jumat, 26 April 2013

Manusia dan Cinta Kasih

A. Pengertian Cinta Kasih
Ibnu al-arabi (tokoh filosofo islam) membagi cinta pada 3 tingkatan, yaitu:
  1. Cinta Natural. cinta ini bersifat subjektif, kita lebih mementingkan keuntungan diri sendiri. Contohnya, kita dapat mencintai seseorang karna dia telah menolong kita, berbuat baik pada kita. Seperti cintanya seekor kucing pada majikannya karna telah merawatnya.
  2. Cinta Supranatural. Cinta ini brsifat objektif, tanpa pamrih. dimana kita akan mencintai seseorang dengan tulus tanpa mengharapkan timbal balik walau masih ada muatan subjektif. Contohnya seperti cintanya seorang ibu pada anaknya, ia rela berkorban apapun dan bgaimanapun caranya demi kebaikan anaknya walaupun tanpa ada balasan (rasa cinta) dari anaknya tersebut. 
  3. Cinta Ilahi. Inilah kesempurnaan dari rasa cinta. Kita tidak hanya akan mendahulukan kepentingan objek yand kita cintai,. Lebih dari itu, ketika kita telah mencapai tingkatan ini kita tidak akan lagi melihat diri kita sebagai sesuatu yang kita miliki, penyerahan secara penuh, sirnanya kepentingan pribadi. Kita merasa bahwa apapun yang kita miliki adalah milik objek yang kita cintai.
Triangular Theory of Love
Di dalam teori ini, cinta digambarkan memiliki tiga elemen/komponen yang berbeda, yaitu : keintiman (intimacy), gairah/nafsu (passion), dan kesepakatan/komitmen (commitment). Teori ini dikemukakan oleh Robert Sternberg – seorang ahli psikologi. Berbagai gradasi maupun jenis cinta timbul karena perbedaan kombinasi di antara ketiga elemen tersebut. Suatu hubungan interpersonal yang didasarkan hanya pada satu elemen ternyata lebih rapuh daripada bila didasarkan pada dua atau tiga elemen.

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar

A. Pendekatan Kesusastraan
  • Pengertian Sastra
Sastra atau dalam bahasa Sansekertanya adalah shastra yang berasal dari kata sas- yang berarti instruksi atau ajaran, merupakan suatu teks atau kata yang mengandung instruksi atau pedoman. Dalam bahasa Indonesia biasa disebutkan sebagai jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai definisinya sebagai sekedar teks. Sementara Sastrawi lebih mengarah ke sebuah sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya. Dalam arti kesusastraan, sastra dapat dibagi menjadi sastra tulis dan sastra lisan. Beberapa contoh yang termasuk kategori sastra yaitu novel, cerita pendek, syair, pantun, drama, lukisan.
  • Pengertian Seni
Seni dapat dikatakan juga sebagai sinonim dari ilmu karena seni terlahir dari proses pemikiran manusia. Kreativitas dari manusia yang menghasilkan suatu bentuk atau hasil yang memiliki nilai keindahan yang dinamakan seni itu sendiri. Suatu seni sulit diukur besar tidaknya nilai keindahan pada objek tersebut. Semua orang memiliki nilai seni masing-masing. Suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti bakung yang bermakna kematian dan mawar merah yang berarti cinta). Seni menurut media yang digunakan terbagi 3 yaitu :
  1. Seni yang dapat dinikmati melalui media pendengaran atau (audio art), misalnya seni musik,seni suara,dan seni sastra,puisi dan pantun
  2. Seni yang dinikmati dengan media penglihatan (Visual art)) misalnya lukisan, poster,seni bangunan, seni gerak beladiri dan sebagainya.
  3. Seni yang dinikmati melalui media penglihatan dan pendengaran (audio visual art) misalnya pertunjukan musik, pagelaran wayang, film

Kamis, 25 April 2013

Manusia dan Kebudayaan




A. Pengertian Manusia
Manusia dapat diartikan dari beberapa sudut pandang, yaitu :
  • Secara Biologis
Secara biologis manusia dapat diklasifikasikan sebagai spesies Homo Sapiens, yaitu spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi akal pikiran atau otak dengan kemampuan tinggi, berbeda dengan makhluk lainnya.
  • Secara Rohani
Secara Rohani, manusia dikatakan makhluk paling sempurna yang diciptakan Tuhan dibandingkan dengan makhluk ciptaan-Nya yang lain. Manusia diberikan akal budi yang dapat membedakan sesuatu yang benar dan salah yang juga memiliki jiwa serta roh.
  • Secara Kebudayaan
Secara kebudayaan, manusia diartikan sebagai mahluk yang memiliki kemampuan untuk berkelompok dan berorganisasi untuk membantu dan melengkapi satu sama lain. Manusia yang diartikan juga sebagai mahluk dengan pemikiran maju dan menggunakan bahasa manusia untuk saling berkomunikasi.

Berdasarkan jenis kelaminnya, manusia digolongkan menjadi pria dan wanita. Manusia tumbuh melalui tahap-tahap dari janin pada kandungan kemudian dilahirkan sehingga menjadi seorang bayi yang selang waktu berlalu terus tumbuh menjadi balita, anak-anak, remaja, dewasa, hingga menjadi orang tua. Manusia juga dapat dibedakan dari ciri-ciri fisik berupa warna kulit, mata, rambut, bentuk hidung, tinggi badan dan lain sebagainya. Dapat juga dibedakan menurut afiliasi sosio-politik-agama serta hubungan kekerabatan. Perbedaan manusia satu dengan yang lainnya biasanya dapat ditimbulkan akibat faktor lingkungan dan kebudayaan. Manusia dapat beradaptasi secara cepat dengan lingkungan sekitarnya.

Selasa, 02 April 2013

Ilmu Budaya Dasar



A. PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR

Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Istilah llmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris "The Humanities". Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dan bahasa latin humanus yang bisa diartikan manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the htimanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar supaya manusia bisa menjadi humanus, mereka hams mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Untuk mengetahui bahwa Ilmu Budaya Dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya, lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof.Dr.Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
  • Ilmu-ilmu Alamiah ( natural science )
Ilmu ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis itu kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi . Hasil penelitiannya 100 % benar dan 100 % salah. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain ialah astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.
  • Ilmu-ilmu Sosial ( social science )

Jumat, 18 Januari 2013

Agama dan Masyarakat




A. Fungsi Agama

Agama merupakan salah satu prinsip yang (harus) dimiliki oleh setiap manusia untuk mempercayai Tuhan dalam kehidupan mereka. Tidak hanya itu, secara individu agama bisa digunakan untuk menuntun kehidupan manusia dalam mengarungi kehidupannya sehari-hari. Namun, kalau dilihat dari secara kelompok atau masyarakat, bagaimana kita memahami agama tersebut dalam kehidupan masyarakat?.

Prof. Dr. H. Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Agama membantu kita memahami beberapa fungsi agama dalam masyarakat, antara lain:
  • Fungsi Edukatif (Pendidikan). Ajaran agama secara yuridis (hukum) berfungsi menyuruh/mengajak dan melarang yang harus dipatuhi agar pribagi penganutnya menjadi baik dan benar, dan terbiasa dengan yang baik dan yang benar menurut ajaran agama masing-masing.
  • Fungsi Penyelamat. Dimanapun manusia berada, dia selalu menginginkan dirinya selamat. Keselamatan yang diberikan oleh agama meliputi kehidupan dunia dan akhirat. Charles Kimball dalam bukunya Kala Agama Menjadi Bencana melontarkan kritik tajam terhadap agama monoteisme (ajaran menganut Tuhan satu). Menurutnya, sekarang ini agama tidak lagi berhak bertanya: Apakah umat di luat agamaku diselamatkan atau tidak? Apalagi bertanya bagaimana mereka bisa diselamatkan? Teologi (agama) harus meninggalkan perspektif (pandangan) sempit tersebut. Teologi mesti terbuka bahwa Tuhan mempunyai rencana keselamatan umat manusia yang menyeluruh. Rencana itu tidak pernah terbuka dan mungkin agamaku tidak cukup menyelami secara sendirian. Bisa jadi agama-agama lain mempunyai pengertian dan sumbangan untuk menyelami rencana keselamatan Tuhan tersebut. Dari sinilah, dialog antar agama bisa dimulai dengan terbuka dan jujur serta setara.
  • Fungsi Perdamaian. Melalui tuntunan agama seorang/sekelompok orang yang bersalah atau berdosa mencapai kedamaian batin dan perdamaian dengan diri sendiri, sesama, semesta dan Alloh. Tentu dia/mereka harus bertaubat dan mengubah cara hidup.

Selasa, 15 Januari 2013

Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan



A. Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia . Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode  yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari istemologepi.
Contoh:
  • Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (materiil saja). Ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jarak matahari.
  • Ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika lingkup pandangannya dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang konkret. Ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi cocok menjadi perawat.
Sikap Ilmiah adalah sikap-sikap yang seharusnya dimiliki oleh setiap ilmuwan atau saintis dalam melakukan tugasnya untuk mempelajari meneruskan, menolak atau menerima serta merubah atau menambah suatu ilmu.

Rabu, 02 Januari 2013

Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat

A. Perbedaan Kepentingan

Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah laku karena adanya dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Kepentingan ini sifatnya esensial bagi kelangsungan hidup individu itu sendiri, jika individu berhasil memenuhi kepentingannya, maka ia akan merasakan kepuasan dan sebaliknya kegagalan dalam memenuhi kepentingan akan menimbilkan masalah baik bagi dirinya maupun bagi lingkungannya.
Dengan berpegang prinsip bahwa tingkah laku individu merupakan cara atau alat dalam memenuhi kebutuhannya, maka kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh individu dalam masyarakat pada hakikatnya merupakan kepuasan pemenuhan dari kepentingan tersebut.
Oleh karena individu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang yang sama persis dalam aspek-aspek pribadinya, baik jasmani maupun rohani, maka dengan sendirinya timbul perbedaan individu dalam hal kepentingannya. Perbedaan kepentingan itu antara lain berupa :
  1. Kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang
  2. Kepentingan individu untuk memperoleh harga diri
  3. Kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama
  4. Kepentingan individu untuk memperoleh prestasi dan posisi
  5. Kepentingan individu untuk dibutuhkan orang lain
  6. Kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan di dalam kelompoknya
  7. Kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri
  8. Kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan diri

Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan


A. Masyarakat Perkotaan, Aspek-aspek Positif dan Negatif
Pengertian Masyarakat

     Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Syarat-syarat menjadi masyarakat menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani :
  • Memiliki pemikiran yang sama
  • Memiliki perasaan yang sama
  • Memiliki sistem atau aturan yang sama
  • Dapat berinteraksi sesama manusia mereka berdasarkan kemaslahatan
Masyarakat Perkotaan
Masyarakat Perkotaan, sering disebut urban community, pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.
Tipe Masyarakat menurut F. Tonnies :
  1. Masyarakat Paguyuban adalah masyarakat dengan sistem hubungan masyarakat yang bukan berdasarkan motif ekonomi.
  2. Masyarakat patembayan adalah masyarakat dengan sistem hubungan masyarakat yang justru berdasarkan motif ekonomi.