Sabtu, 25 Mei 2013

Manusia dan Keindahan


A. Manusia
Manusia merupkan mahluk paling sempurna ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Kenapa dikatakan sempurna? Karena manusia memiliki akal sehat dan budi pekerti. Manusia dikaruniai akal pikiran yang dapat menyeleksi mana yang benar dan mana yang salah. Manusia memiliki sifat berkembang biak, dimana manusia akan terus tumbuh setiap detiknya. Siklus pertumbuhan manusia yaitu dari dalam kandungan seorang ibu kemudian lahir menjadi seorang bayi, lalu tumbuh menjadi seorang balita, kemudian menjadi anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua seiring berjalannya waktu. Manusia menurut jenis kelaminnya, yaitu pria dan wanita.
Manusia adalah mahluk sosial, dimana ia tidak dapat bertahan hidup tanpa bantuan manusia lainnya atau mahluk hidup lainnya. Seperti contohnya, manusia membutuhkan alat-alat rumah tangga yang dibuat oleh manusia lainnya, manusia juga membutuhkan oksigen untuk hidup yang mana oksigen tersebut dihasilkan oleh tumbuhan, manusia yang juga merupakan mahluk pemakan daging dan tumbuhan membutuhkan daging hewan seperti sapi dan ayam serta tumbuh-tumbuhan dan buah seperti ketimun dan apel untuk dimakan sehingga dapat bertahan hidup.  

B. Keindahan
Keindahan berasal dari kata dasar indah, yang berartikan cantik, elok sehingga enak dipandang. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Mengapa bisa disebut keindahan? Biasanya keindahan ini dikarenakan karena keadaan dimana kita merasa nyaman atau terkagum karena melihat suatu objek.  Keindahan dapat disebabkan karena beberapa hal, seperti contohnya :
  • Keindahan pada pemandangan alam

Keindahan ini yang sangat sering ditemui jika kita berada di luar ruangan. Seperti keindahan pegunungan saat berada di daerah daratan tinggi, keindahan hamparan pasir beserta lautan birunya yang terlihat saat kita berada di daerah pantai, keindahan suatu daratan yang dipenuhi berbagai macam tumbuh-tumbuhan, dan lain sebagainya.

Minggu, 19 Mei 2013

Manusia dan Keadilan


A. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawlsfilsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa "Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran". Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: "Kita tidak hidup di dunia yang adil". Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya.
Setiap manusia berhak diberikan keadilan. Contoh keadilan yaitu dengan tidak menilai suatu masalah secara subjektif, namun nilailah secara objektif sehingga yang salah berhak dihukum sementara yang tidak bersalah mendapatkan hak untuk bebas dari hukuman. Keadilan haruslah diajarkan sejak dini, sehingga nantinya manusia tidak merugikan manusia lainnya.
Dalam penerapan keadilan di Indonesia, pancasila sangat berperan penting sebagai dasar keadilan seperti disebutkan pada sila kedua dan sila kelima. Sila kedua yang berbunyi kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung delapan makna yaitu :
  1. Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
  2. Saling mencintai sesama manusia.
  3. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
  4. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
  5. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
  6. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
  7. Berani membela kebenaran dan keadilan.

Manusia dan Penderitaan


A. Penderitaan
Penderitaan merupakan suatu kondisi dimana kita menanggung atau terbebani dengan sesuatu hal atau tanggung jawab yang tidak menyenangkan. Penderitaan sangat sering dialami oleh setiap manusia. Setiap manusia memiliki macam penderitaan yang berbeda-beda. Seperti contohnya, penderitaan yang dialami si A belum tentu akan menjadi penderitaan bagi si B. Hal ini biasanya dikarenakan perbedaan materi dan kemampuan yang dimiliki setiap manusia. Penderitaan sangat dihindari oleh semua manusia. Tidak ada manusia yang ingin mengalami penderitaan. Manusia akan lebih senang jika mengalami kenikmatan, yaitu keadaan dimana manusia merasa nyaman dan puas dengan apa yang dialaminya saat itu. Tetapi terkadang, justru penderitaan dapat mengajarkan untuk berinstrokpesi diri, lebih mensyukuri apa yang dimiliki, memberikan ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi setiap ujian dalam hidup, serta dapat memberikan kekuatan lebih untuk menjadi lebih baik ke depannya. Tapi itu semua pun tergantung dengan bagaimana kita menyikapi penderitaan yang kita terima.
Kita pasti pernah mengalami penderitaan beberapa kali. Entah itu penderitaan fisik ataupun mental. Penderitaan fisik merupakan penderitaan yang melibatkan indera pada tubuh kita. Contohnya seperti penderitaan ketika kita tidak makan dalam waktu yang cukup lama sehingga menyebabkan rasa lapar, lemas dan sakit pada tubuh kita. Sementara penderitaan mental merupakan penderitaan yang melibatkan perasaan, kesanggupan, dan lainnya yang non-fisik. Contoh penderitaan mental yaitu penderitaan yang kita alami apabila kita ditinggalkan oleh seseorang yang kita sayang untuk selamanya atau meninggal, namun kita masih tidak rela ditinggalkan sehingga kita terus merasa sedih dan kehilangan.

B. Siksaan
Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasibalas dendamhukumansadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk memaksakan pindah agama atau cuci otak politik.